BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan
mengambil objektif penelitian di SMK Harapan Mekar 2 Medan tahun pembelajaran
2012/2013. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas beberapa pertimbangan yaitu :
- Sepengetahuan penulis di SMK Swasta Harapan Mekar 2 Medan belum pernah dilakukan penelitian yang sama.
- Data yang diperlukan oleh peneliti untuk menjawab masalah ini memungkinkan diperoleh di sekolah tersebut.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini
dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu dari bulan Maret 2013 sampai bulan Juni
2013.
Tabel 3.1.
Rencana Jadwal
Pelaksanaan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Arikunto (2006:130) populasi adalah
subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di
dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Swasta Harapan
Mekar 2 Medan tahun pelajaran 2012-2013 yang terdiri dari empat kelas dengan
jumlah 125 orang. Adapun perincian populasi tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel
3.2.
Jumlah
siswa kelas X SMA Swasta Harapan Mekar2 Medan
2. Sampel
Jika kita hanya akan meneliti
sebagian dari populasi, maka penelitian disebut penelitian sampel. Sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, karena kelas dari populasi
itu terdiri dari empat kelas, maka dalam penelitian ini diambil hanya dua kelas
saja sebagai sampel. Berdasarkan undian yang dilakukan, kelas X AK1
terpilih sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas X AP1 dijadikan
sebagai kelas kontrol. Arikunto (2006:134) menyatakan “Untuk sekedar
ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah
subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian memegang peranan
penting dalam sebuah penelitian yang dipakai sebagai alat untuk membantu dalam
memecahkan masalah dan membuktikan hipotesis. Sesuai pendapat Djamarah
(2006:75) menyatakan “Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.
Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan
pengajaran”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka
dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini
berupaya melihat pengaruh metode The Learning Cell dalam hasil belajar membuat
parafrasa dari teks tertulis.
Tabel 3.3.
Langkah-langkah Eksperimen
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala
yang terdapat dalam suatu masalah penelitian yang memiliki identitas yang dapat
diukur. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan dalam
pengajaran hipotesis yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
E. Definisi Operasional Variabel
1.
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu
2.
Metode The Learning Cell adalah bentuk belajar
kooperatif dalam bentuk berpasangan, dimana siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan secara bergantian berdasarkan materi bacaan yang sama.
3.
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan atau kekuatan
4.
Menulis adalah aktivitas seseorang dalam menuangkan
ide-ide, pikiran dan perasaan secara logis dan sistematis dalam bentuk tertulis
sehingga pesan tersebut dapat dipahami oleh pembaca.
5.
Paragraf argumentasi adalah bagian dari suatu karangan
yang berisi seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis.
6.
Argumentasi adalah tulisan yang bertujuan untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain yang dirangkai dari beberapa kalimat
bersumber dari fakta, pendapat dari hasil pengamatan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ialah sesuatu
yang digunakan untuk menjaring data penelitian. Dalam penelitian in instrumen
yang digunakan ialah tes essai satu soal.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data penelitian
ini digunakan teknik dan langkah-langkah sebagai berikut :
- Menetapkan atau menghitung skor/ nilai mentah tiap-tiap anggota sampel, baik variabel x maupun variabel y.
- Mencari skor/ nilai rata-rata baik untuk hasil tes (yang menggunakan metode The Learning Cell) maupun tes (yang tidak menggunakan metode The Learning Cell) dengan cara menjumlahkan semua nilai siswa dibagi jumlah siswa.
- Menentukan kemampuan membuat parafrasa dari teks tertulis dengan menggunakan metode The Learning Cell dan kemampuan membuat parafrasa dari teks tertulis tanpa menggunakan metode The Learning Cell.
Berdasarkan
peringkat yang dikemukakan Arikunto (2007:245) sebagai berikut :
Nilai : 10 =
Istimewa
8,5-9 = Sangat Baik
7,5-8 = Baik
6,5-7 = Lebih dari Cukup
6 =
Cukup
5,5-5 = Kurang
< 5 = Sangat Kurang
- Mencari besar perbedaan hasil membuat parafrasa dari teks tertulis kelas X yang diajarkan dengan menggunakan metode The Learning Cell dengan siswa
No comments:
Post a Comment